Saturday, January 30, 2016

Ciri-ciri gambar anak berdasarkan periodisasi

Lowenveld membagi ciri-ciri gambar anak berdasarkan periodisasi sebagai berikut:
  1. Masa coreng-moreng (umur 2-4 tahun)
Karena belum dapat mengendalikan aktivitas motoriknya maka goresan yang dibuat anak tidak menentu. Mereka menyadari adanya hubungan antara gerakan tangannya dengan hasil yang diperolehnya. Pernyataan batin yang dibuatnya itu merupakan pengalaman imajinatif. Contoh:

Contoh gambar coreng moreng anak usia 2 tahun


  1. Masa Prabagan (umur 4-7 tahun)
Setelah anak dapat mengendalikan tangan dalam mewujudkan pikirannya maka mereka melihat hubungan yang dihasilkan dengan bentuk-bentuk yang obyektif. Namun bantuk yang dihasilkan berubah-ubah karena belum menemukan bentuk yang tepat. Contoh:
Contoh gambar Prabagan anak usia 4 tahun


  1. Masa Bagan (umur 7-9 tahun)
Bagan ialah konsep tentang bentuk dasar dari pengalaman obyektif. Pada masa ini pengamatan anak sudah makin teliti sehingga makin besar kemungkinan untuk berekspresi. Selain itu mereka juga makin tau siapa diirnya dalam hubungannya dengan alam sekitar. Pengalaman ruang masih sederhana dengan perwujudan garis dasar vertikal sehingga gambar yang terjadi terlihat rebah. Contoh:
Contoh gambar Bagan anak usia 9 tahun


  1. Masa Permulaan Realisme (umur 9-11 tahun)
Pada masa ini pengamatan anak terhadap alam sekitar leih cermat lagi. Konsepsi kebaganan sebelumnya makin mendetail. Karya-karyanya mulai proporsional dan rasio mulai digunakan, maka tidak menampilkan garis dasar lagi. Namun belum menggunakan perspektif. 

  1. Masa Relisme Semu (umur 11-15 tahun)
Dalam masa ini intelegensi anak makin berkembang, adanya pendekatan realistis terhadapa alam sekitar. Tingkah laku mereka gelisah dan adanya kesadaran akan kerjasama.

No comments:

Post a Comment